Subsidi terhadap BBM juga menjadi buah simalakama, bagaimana kita terninabobokan oleh subsidi pemerintah terhadap konsumsi energi yang pada akhirnya membuat kita linglung ketika pemerintah mencabut subsidi. Dan pada saat ini ketika diserahkan kepada mekanisme pasar, bisa dikatakan siap atau tidak siap maka harus siap.
Stabilisasi nasional juga bisa ditentukan dengan keberadaan energi. Sebab energi sudah menjadi bahan pokok kehidupan manusia. Untuk stabilisasi ini Pertamina telah mengeluarkan kebijakan sebagai solusi bahan bakar berkualitas dan ramah lingkungan. Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi kekuatan untuk memberikan terobosan bagi kualitas produksi dan ramah lingkungan tentunya.
Upaya tersebut harus didukung dengan baik. Prioritas utama kita sebagai rakyat, adalah mengkonsumsi dan menjadikan produk-produk Pertamina sebagai produk pilihan utama. Mengapa demikian? dengan melihat perkembangan perbisnisan pada wilayah energi, dapat kita lihat pom bensin-pom bensin luar negeri telah membuka pom bensin di wilayah tanah air. Disamping itu juga, banyak produk-produk energi dari luar negeri bertaburan di Indonesia.
Sebelum untuk mampu berkancah di dunia Internasional, Pertamina harus memproduksi bahan bakar berkualitas dan ramah lingkungan untuk dalam negeri. Dengan menanamkan kepercayaan dalam negeri melalui produk-produknya maka Pertamina akan menjadi kepercayaan bagi dunia Internasional. Pertamina tidak akan mendapatkan kepercayaan internasional jika kita didalam negeri tidak percaya terhadap produk-produk yang dikeluarkannya.
Dengan mendukung Pertamina melalui konsumsi produk Pertamina maka kita telah melakukan upaya untuk memajukan Pertamina sebagai perusahaan milik negara. Hal yang paling kita harapkan adalah ketika Pertamina harus go internasional. Jika Pertamina go Internasional maka kita harapkan Pertamina mampu bersaing di kancah global.
Sebagai perusahaan milik negara, maka Pertamina adalah kebanggan milik bangsa.