Produksi Jahe di Indonesia Tahun 2016-2020. Jahe merupakan tumbuhan yang sangat penting bagi manusia. Ada banyak manfaat yang bisa diambil dari jahe. Jahe (Zinger Officinale) merupakan tanaman rimpang yang digunakan sebagai rempah dan bahan baku pengobatan tradisional.
Terdapat tiga jenis variates jahe yang populer di pasaran yakni jahe gajah/jahe badak, jahe kuning dan jahe merah.
Manfaat Jahe
Sebagai tanaman rimpang, jahe dikenal memiliki beragam manfaat sejak dahulu kala. Dilansir dari halodoc, adapun manfaat yang bisa dipetik dari jahe adalah sebagai obat anti penuaan dan kanker, meredakan nyeri haid, menurunkan glukosa darah dan kolesterol, memperkuat sistem imun, menangkal infeksi bakteri dan virus, meredakan sakit otot, meredakakan morning sickness dan mengatasi masalah pencernaan.
Pohon Industri Jahe
Sebagai tanaman yang memiliki banyak khasiatnya, jahe digunakan pada industri obat-obatan, minyak wangi, jamu tradisional dan bahan makanan.
Pohon industri jahe adalah industri makanan dan obat-obatan. Jahe dapat diolah menjadi jahe kering, awetan jahe, jahe bubuk, minyak jahe dan oleoresin jahe.
Untuk pengolahan makanan dan minuman, jahe dapat diolah menjadi asinan jahe, acar, lalapan, bandrek, sekoteng, susu jahe, kopi jahe, roti jahe, kue kering jahe, sirup jahe dan permen jahe.
Produksi Jahe Indonesia
Sebagai tanaman yang kaya akan manfaat, tak mengherankan jika jahe menjadi tanaman yang populer untuk di tanam di Indonesia. Berikut data produksi jahe di Indonesia dari tahun 2016-2020:
Produksi Jahe Tahun 2016
Pada tahun 2016, Total produksi Jahe di Indonesia sebesar 340.341.081 kg. Dengan produksi yang hampir merata di seluruh Provinsi di Indonesia. Produsen jahe terbesar pada tahun 2016 adalah Provinsi Jawa Timur, disusul oleh Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Dari data di atas, didapati bahwa produksi Jahe di Provinsi Jawa Timur sebesar 100.993.661 kg, kemudian Jawa Barat sebesar 63.520.012 kg, Jawa Tengah sebesar 48.421.766 kg, Sulawesi Tenggara sebesar 41.129.881 kg dan Sulawesi Selatan sebesar 19.785.431 kg.
Produksi Jahe Tahun 2017
Pada tahun 2017, produksi jahe Indonesia mengalami penurunan yang signifikan sebesar 36,36%. Dimana produksi jahe di tahun 2017 sebesar 216.586.662 kg, atau turun sebanyak 123 ribu ton lebih. Produksi jahe masih didominasi oleh 4 provinsi penghasil utama yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
Berikut data produksi jahe terbesar di 5 provinsi di indonesia pada tahun 2017:
Dapat dilihat dari sebaran produksi jahe, Jawa Timur masih memimpin dengan produksi sebanyak 65.082.863 kg. Tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2016, produksi jahe di Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 35,6 persen atau sebanyak 35 ribu ton lebih.
Di tempat kedua bergeser ke Jawa Tengah dengan total produksi sebesar 45.352.918 kg. Produksi pada tahun 2017 ini juga mengalami penurunun dibandingkan tahun 2016, sebesar 6,3%.
Baca Juga: Produksi Buah Alpukat di Indonesia
Di tempat ketiga ada Jawa Barat dengan total produksi sebesar 33.966.136 kg. Produksi jahe di Jawa Barat mengalami penurunan yang signifikan bila dibandingkan dengan tahun 2016, yakni sebesar 46,5%.
Selanjutnya adalah Sulawesi Selatan yang naik ke peringkat keempat, menggeser Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2017 produksi jahe di Sulawesi Selatan sebesar 12.040.602 kg. Produksi di tahun 2017 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2016, yakni sebesar 39,14%.
Di tempat kelima adalah Provinsi Bengkulu, dengan total produksi pda tahun 2017 sebesar 11.467.605 kg. Produksi jahe di Bengkulu mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya yakni sebesar 1,8% atau sebanyak 200 kwintal lebih.
Produksi Jahe Tahun 2018
Pada tahun 2018, produksi jahe di Indonesia kembali mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017, yakni sebesar 4,23% atau sebanyak sembilan ribu ton lebih. Dimana total produksi jahe Indonesia tahun 2018 sebesar 207.411.867 kg.
Berikut data produksi jahe di 5 provinsi terbesar di Indonesia tahun 2018:
Jawa Timur masih kokoh di tempat pertama dengan produksi sebesar 77.241.049 kg. Produksi jahe Jawa Timur mengalami peningkatan dibanding tahun 2017, dimana pada tahun 2017 produksi jahe Jawa Timur mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menandakan produktifitas jahe Jawa Timur kembali bangkit. Peningkatan produksi jahe di Jawa Timur pada tahun 2018 dibandingkan tahun 2017 adalah sebesar 18,68%.
Di tempat kedua masih ditempati oleh Jawa Tengah dengan produksi jahe sebesar 39.198.453 kg. Produksi pada tahun 2018 ini kembali mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2017. Penurunan yang terjadi sebesar 13,57%.
Di tempat ketiga ada Jawa Barat dengan total produksi sebesar 26.966.783 kg. Produksi pada tahun 2018 ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan produksi jahe di tahun 2017, yakni sebesar 26,97%.
Di tempat keempat ada Bengkulu yang merangsek naik menggeser Sulawesi Selatan. Total produksi jahe Provinsi Bengkulu tahun 2018 adalah sebesar 13.988.248 kg. Terjadi peningkatan produksi jahe di Bengkulu jika dibandingkan dengan tahun 2017, yakni sebesar 21,98%.
Baca Juga: Daerah Penghasil Rumput Laut di Indonesia
Sulawesi Selatan turun menjadi peringkat kelima dengan total produksi jahe pada tahun 2018 sebesar 10.489.584 kg. Produksi jahe di tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2017, yakni sebesar 12,9%.
Produksi Jahe Tahun 2019
Produksi jahe Indonesia pada tahun 2019 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2018. Produksi jahe pada tahun 2019 sebesar 174.380.120 kg, atau mengalami penurunan sebesar 15,92%.
Berikut produksi jahe tahun 2019 di 5 provinsi terbesar di Indonesia:
Jawa Timur masih menjadi penyumbang terbesar dari produksi jahe di Indonesia walaupun produksi totalnya mengalami penurunan yang drastis. Pada tahun 2019, produksi jahe di Jawa Timur sebesar 49.091.741 kg, atau turun sebesar 36,44% jika dibandingkan dengan tahun 2018.
Di tempat kedua ada Jawa Barat yang menggeser posisi Jawa Tengah. Produksi jahe Jawa Barat pada tahun 2019 mengalami peningkatan jika dibandingkan produksi pada tahun 2018. Dimana produksi jahe Jawa Barat pada tahun 2019 adalah sebesar 34.077.527 kg, atau meningkat sebesar 26,37%.
Jawa Tengah kembali mengalami penurunan produksi jahe, sehingga pada tahun 2019, Jawa Tengah berada di posisi ketiga dengan total produksi sebesar 27.071.149 kg. Produksi ini mengalami penurunan sebesar 30,94% dibandingkan tahun 2018.
Baca Juga: Lima Daerah Penghasil Udang di Indonesia
Selanjutnya, ada Bengkulu yang masih bertahan di posisi keempat dengan total produksi sebesar 14.025.136 kg. Produksi jahe di Provinsi Bengkulu konsisten mengalami kenaikan,dimana pada tahun 2019, produksi jahe mengalami peningkatan sebesar 0,26%.
Sulawesi Selatan masih bertengger di posisi kelima dengan total produksi sebesar 13.473.810 kg. Produksi tahun 2019 ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2018, yakni sebesar 28,45%.
Produksi Jahe Tahun 2020
Total produksi jahe di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 183.517.778 kg. Produksi jahe pada tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 5,24% bila dibandingkan dengan produksi jahe pada tahun 2019, dimana pada tahun 2019 produksi jahe Indonesia sebesar 174.380.120 kg.
Terdapat lima daerah penghasil utama jahe pada tahun 2020 yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bengkulu dan Sulawesi Selatan.
Dari chart di atas dapat dijalaskan bahwa produksi jahe di Provinsi Jawa Timur sebesar 45.092.555 kg, Jawa Barat sebesar 34.910.295 kg, Jawa Tengah sebesar 31.667.414 kg, Bengkulu sebesar 13.874.568 kg dan Sulawesi Selatan sebesar 8.443.663 kg.
Baca Juga: 10 Daerah Penghasil Jahe di Indonesia
Produksi jahe di Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 8,1%, Jawa Barat mengalami peningkatan sebesar 2,4%, Jawa Tengah mengalami peningkatan sebesar 16,9%. Sendangkan Bengkulu mengalami penurunan sebesar 1,07% dan Sulawesi Selatan turun sebesar 37,33%.
Penutup
Demikianlah artikel Produksi Jahe di Indonesia tahun 2016-2020 ini, mudah-mudahan memberi kemanfaatan bagi pembaca sekalian. Terima kasih