Cuaca dan Contoh Kalimatnya dalam Bahasa Lampung

Cuaca dan Contoh Kalimatnya dalam Bahasa Lampung

Baiklah kali ini kita akan berbicara tentang cuaca dalam Bahasa Lampung. Jika diperhatikan cuaca dalam Bahasa Lampung disebut dengan cuaco. Mungkin kata-kata ini mengambil dari Bahasa Indonesia dan tidak ada padanannya di dalam Bahasa Lampung. Mohon koreksinya kalau saya salah, karena ini untuk memperkaya dan meluruskan agar yang benar tersampaikan.

Payeu, kita langsung aja ke pelajaran dalam percakapan Bahasa Lampung tentang cuaca dan kaitan-katiannya.

Cuaca Dalam Bahasa Lampung

Cuaca dalam Bahasa Lampung tentu saja menyesuaikan musim yang ada di Indonesia, sesuai dengan masyarakat Lampung berada. Untuk musim yang berlaku di luar masyarakat Indonesia, bisa jadi mengikuti dengan masyarakat yang bersangkutan, misal musim semi, gugur dan lainnya. Baiklah, kita akan mulai dari musim hujan dan juga apa saja yang terjadi di alam sekitar yang dirasakan oleh manusia.

Januh: musim hujan

Tano ijo mak tatteu kapan januh jamo kemaghau = Sekarang ini tidak pasti kapan musim hujan dan kemarau

 

Baca Juga: Anggota Tubuh Dalam Bahasa Lampung

 

Kemaghau: musim kemarau

Sumugh di nuwo kering lamun kak tigeh kemaghau = Sumur di rumah kering kalau telah sampai di musim kemarau

Panas: panas

Panas dawah ijo nundo nyak ghaso ago telubus = Panas hari ini membuat saya terasa ingin pingsan

Ngisen: dingin

Matei ngisen bingei ijo = Alangkah dingin malam ini

 

Baca Juga: Keterangan Tempat dan Salam Dalam Bahasa Lampung

Asang: gerah

Huh..  asang ano di lem kamar ijo, upone tando ago hujan = Huh.. gerah sekali di dalam kamar ini, sepertinya tanda akan hujan

Andep: hangat

Mandei jamo way andep ijo supayo nikeu mak maghing ulah ujan-ujanan = Mandi dengan air hangat ini supaya kamu tidak sakit karena hujan-hujanan

Baca Juga: Pengantar Belajar Bahasa Lampung Percakapan Sehari-hari

Ujan/Hujan/labuh: hujan

Mateng libo kak labuh/ujan = Sebelah hilir sudah mulai hujannya

Leppo: hujan lebat

Leppo ano hujan ijo, nyak mak dapek nyusul adik di sekulah lamun mak makai payung = Lebat sekali hujan ini, saya tidak dapat menyusul adik di sekolah kalau tidak memakai payung

Gulugh: geledek/petir/halilintar

Mapas.. matei kedek ano bagho gulugh ino, tekanjat nyak..!! = Busyet.. keras sekali suara petir itu, saya terkejut..!!

Kilak: kilat

Matang umbul kilak kenahanno wayah nayah, upone dinnei kak hujan = Di daerah peladangan kilat terihat sangat banyak, sepertnya disana telah hujan

Angin: angin

Batang kelapo ino ghubuh ulah angin = Batang kelapa ini rubuh/tumbang karena angin

Remeng: mendung

Dunio kak remeng, upone kak ago ujan = Dunia (menggambarkan situasi alam sekitar) sudah mendung, sepertinya mau hujan

Irip: reda (hujan)

kak irip degh? nyak ago lapah dak pasar = sudah reda kah? Saya mau ke pasar

Meghiccep: gerimis/rintik-rintik

Ujan meghiccep ijo nundo sakik uleu = hujan rintik-rintik ini membuat sakit kepala

Sabek: awan

Sabek ino kenahhan andak = awan itu terlihat putih

Kering: kering

Taneh ijo kering, kak sako mak ujan = Tanah ini kering, sudah lama tidak hujan

Baseh: basah

Baseh kawai keu keno ujan jenno dawah = Basah bajuku terkena hujan siang tadi

Langik: langit

Langik kak remeng = langit sudah mendung

Contoh dialog singkat

A: Nyow upo dianek mettei kak ujan jugo degh? = bagaimana dikampung kalian, sudah hujan terus?

B: Lagi lak, ijo kak mandei di way balak jugo, nyow caro sumugh kering = belum, ini sudah selalu mandi di sungai, ya bagaimana lagi sumurnya kering

A: Kak gegeh gaweh, nyak mikir ke ago nanem kikim. Seminggeu selikut kak mulai ujan. Anying sekalei ino gaweh. Mak sepigho leppo. Ngebasehke taneh gaweh. = sama saja, saya memikirkan akan menanam singkong. Seminggu yang lalu hujan telah mulai turun. Tetapi sekali itu saja. Tidak begitu lebat. Hanya membasahkan tanah saja

B: Pandai upo ambaw debeu ino lamun kak disiram ujan. Wayah ngigham munih nyak.. haha.. = taulah seperti apa bau debu itu kalau disiram hujan. Agak rindu juga saya

A: Yo rasan jaman tano, unyenne kak mak tatteu = ya nama juga jaman sekarang, semuanya sudah tidak pasti

B: Iyeu, tano ijo gham wayah kiruk. Kak kughuk musim kemaghau anying yo pagun ujan. Kak kukhuk musim ujan anying yo mak ujan-ujan munih. = Iya, saat ini kita agak bingung. Sudah masuk musim kemarau tetapi yah masih juga hujan. Sudah masuk musim hujan tetapi yah tidak hujan-hujan juga.

A: lamun ngenah arah anginno tano ijo kak agow kughuk musim hujan = kalau melihat arah anginnya sekarang ini sudah mau masuk musim hujan

B: Wo panas selikut kak remeng, anying mak wak munih.. mak jadei hujanno.. yo remeng gaweh, meghiccep mak wak munih  = dua hari yang lalu sudah mendung, tetapi ya tidak juga, tidak jadi hujannya.. hanya mendung saja, gerimis juga tidak.

Demikianlah pembahasan tentang Cuaca dalam Bahasa Lampung dan hal-hal yang terkait dengan cuaca tersebut seperti apa yang dirasakan pada saat terjadinya fenomena alam. Untuk melengkapi pembahasan ini, teman-teman bisa menambahkannya di kolom komentar.

Recommended For You

About the Author: Guntur Subing

Memiliki hobi tulis menulis dan mengelola blog. Moto; "Bersemangat dalam Pengembangan Diri dan Terus Belajar Sampai Akhir Hayat"