Cara Kerja CMO (Credit Marketing Officer) atau Surveyor Leasing

Cara Kerja CMO (Credit Marketing Officer) atau Surveyor Leasing

Cara Kerja CMO (Credit Marketing Officer) atau Surveyor Leasing. Standar Cara Kerja CMO, Job Describtion CMO atau Tugas Surveyor Leasing adalah tidak hanya pada proses survey. Tetapi juga pada pra dan pasca survey.

Cara kerja atau tugas dari CMO baik Adira, MTF, ACC, OTO, SMS, MPM, Clipan, BII, Worm, Mega, Mandala pada umumnya hampir sama. Yang membedakan adalah besaran gaji dan insentif yang diterima. Biasanya untuk gaji CMO Leasing menyesuaikan pada UMP dan UMR suatu daerah plus insentif dari penjualan dan performance kredit selama angsuran prematur.

Peralatan dan Perlengkapan Kerja

Cara Kerja CMO (Credit Marketing Officer) atau Surveyor Leasing yang pertama adalah mempersiapkan Peralatan dan Perlengkapan Kerja. Hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh seorang CMO adalah kelengkapan berkas yang kita miliki dari mulai persiapan kelengkapan kerja di kantor sampai dengan perlengkapan kerja di lapangan. Berikut beberapa penjelasan peralatan yang perlu dipersiapkan oleh CMO/surveyor:

Map dan berkas kontrak

Map kontrak berisikan banyak hal, mulai dari perjanjian fidusia antara penerima dan pemberi fidusia, surat pernyataan, form aplikasi data konsumen, data istri, penjamin jika ada dan form angsuran dan kewajiban denda jika melewati jatuh tempo. Masing-masing leasing memiliki kebijakan dan surat menyurat sendiri.

Kelengkapan berkas ini telah dipersiapkan oleh petugasnya dan dibagikan kepada CMO sesuai dengan warna map. Fungsi dari pembedaan map ini adalah untuk memudahkan identifikasi, misalnya warna hijau untuk mobil baru, kuning untuk mobil bekas/second, merah untuk leaseback dan biru untuk aplikasi motor baru dan seterusnya.

Alat tulis

Alat tulis Standar yang harus dibawa adalah pena yang digunakan untuk tanda tangan calon nasabah pada berkas kontrak, menulis atau mengisi aplikasi pengajuan, catatan singkat atau kecil berupa rincian ( angsuran, tanggal jatuh tempo, alamat tagih dsb). Kelengkapan lainnya seperti tipe x, gunting, cutter, lem, kertas coret-coret dan staples. Untuk cmo motor/mobil second yang perlu dibawa juga adalah pensil bangunan dan kertas gesekan baik dari samsat maupun semacam double tip untuk menggesek nomor mesin dan nomor rangka kendaraan yang diproses.

Alat dokumentasi

Alat dokumentasi digunakan sebagai pembuktian bahwa kita benar-benar melakukan survey. Alat dokumentasi ini berupa kamera dan bisa juga menggunakan smartphone. Terserah mana yang lebih mudah dan yang kita mampu untuk miliki.

Alat Hitung

Semenjak dikeluarkannya peraturan OJK untuk asuransi kendaraan baik besaran persen premi dan refund asuransi memang ada sedikit kerumitan dalam menghitung. Penghitungan angsuran tidak semudah dulu dengan besaran rate asuransi yang mudah di tentukan. Alat hitung ini akan lebih mudah jika kita menggunakan smartphone yang support dengan excel. Karena dengan excel maka kita bisa secara otomatis dan membantu dalam penginputan data.

Mencari Order

Setelah keempat peralatan itu kita persiapkan maka cara kerja cmo selanjutnya adalah mendapatkan order. Karena bagaimana kita akan survey jika tidak mendapatkan order. Itulah langkah utama yang mesti dipersiapkan pada tahapan ini.

Setelah mendapatkan order maka cmo melakukan survey ke rumah calon nasabah. Untuk melihat kelayakan nasabah yang bersangkutan. Sesuai dengan SOP yang dimiliki oleh perusahaan tempat kita bekerja. Patokan pada umumnya adalah berdasarkan pada Prinsip 5 C. Baca Juga: Memahami Prinsip 5 C

Yang dilakukan pada saat survey

Pada saat survey ada beberapa hal teknis yang dilakukan oleh cmo yakni meminta tanda tangan calon nasabah. Sebelumnya kita bisa melihat atau mengumpulkan data konsumen terlebih dahulu seperti: FC KTP Suami/Istri beserta Penjamin bila diperlukan, FC Kartu Keluarga, FC PBB/Sertifikat Tanah sebagai bukti kepemilikan rumah (BKR), SK Kerja atau izin usaha bila wirausaha, Nota-nota usaha, Buku rekening bank, Slip Gaji, nomor hp pemohon, pasangan pemohon dan penjamin yang bisa dihubungi  serta data-data transaksi lainnya yang berkaitan dengan permohonan pengajuan kredit kendaraan bermotor.

Baca Juga: Pertanyaan Saat Survey Kredit Motor atau Mobil

Setelah semua data terkumpul sesuai dengan kepentingan yang kita inginkan maka kita bisa mengidentifikasi kekurangan data atau tidaknya. Jika kita merasa ini layak untuk diajukan kita dapat memberikan berkas untuk di tanda tangan oleh nasabah dari pemohon, suami/istri pemohon dan pihak lain yang berkepentingan.

Proses dokumentasi juga tidak ketinggalan, ada baiknya semua berkas asli kita foto sebagai bukti bahwa berkas-berkas itu adalah asli dan bukan rekayasa. Foto konsumen dan pasangannya pada saat tanda tangan dokumen kontrak berikut juga keberadaan kita disampingnya. Foto di depan rumah nasabah baik dari sisi depan, sisi kiri dan kanan untuk membuktikan bahwa itu merupakan foto asli dari rumah nasabah dan bukti bahwa kita telah menjalankan survey.

Selanjutnya adalah survey lingkungan. Survey lingkungan bisa dilakukan dengan mengecek kepada tetangga tentang nasabah yang telah dan akan kita survey. Terserah mau mulai dari mana, ada baiknya setelah survey untuk sebagai penguatan jika kita telah memiliki rekam jejak yang bersangkutan.

Proses Pengajuan

Setelah kita survey dan mengumpulkan data di lapangan maka proses selanjutnya adalah pengajuan aplikasi permohonan kredit nasabah. Kita mengisi dan melengkapi semua kelengkapan data yang dibutuhkan. Terlebih dahulu kita meyakinkan diri bahwa nasabah ini layak untuk diperjuangkan atau tidak. Jika layak maka lanjut kepada komite kredit (CMH, Credit Analist dan Branch Manager).

Karena jika konsumen itu tidak layak tetapi kita paksakan maka kita sendiri yang rugi. Pengalaman saya seringkali kita jatuh pada lubang yang sama dengan memaksakan kehendak bahwa nasabah ini layak untuk diperjuangkan tetapi pada kenyataan setelahnya justru nasabah ini menyusahkan kita sendiri karena tersendat-sendat membayar angsuran. Ada banyak kasus yang seperti itu, konsumen telah terlebih dahulu mensetting seolah-olah ia layak untuk mendapatkan kredit kendaraan bermotor. Dan dengan tipu daya yang lihai banyak CMO yang kecolongan dan terjebak.

Ada banyak cara untuk melihat rekam jejak nasabah. Kita bisa mengecek melalui BI Checking dan APPI apakah ia pernah melakukan tunggakan atau tidak, memiliki hutang di bank atau leasing lain dan pernah ditarik atau tidak dileasing lain. Selain itu kita bisa mengidentifikasi apakah yang bersangkutan pernah kredit pada leasing kita atau tidak. Ini adalah salah satu cara untuk mencari informasi tentang dirinya dalam dunia hutang piutang melalui lembaga perbankan dan lembaga pembiayaan.

Baca Juga: Proses Kredit Motor dan Mobil Setelah Survey

Pada proses pengajuan kita harus bisa meyakinkan Credit Analist dan Branch Manager bahwa memang nasabah itu layak untuk diajukan. Sesuai dengan pertimbangan yang telah saya sebutkan sebelumnya.

Penutup

Demikianlah artikel cara kerja CMO atau surveyor leasing. Mudah-mudahan bisa membantu bagi rekan-rekan pemula yang ingin berkarir di dunia leasing. Untuk edisi lengkap pembahasan tentang CMO bisa disimak disini:

  1. Menjadi CMO (Credit Marketing Officer) di Leasing
  2. Tanggung Jawab dan Tugas CMO (Credit Marketing Officer) Leasing atau Finance
  3. Perbedaan Tugas CMO (Credit Marketing Officer), SO (Sales Officer), dan Surveyor Leasing
  4. Cara Kerja CMO (Credit Marketing Officer) atau Surveyor Leasing
  5. Tips Menjadi Surveyor Leasing, CMO atau Sales Officer
  6. Teknik CMO Finance atau Leasing Agar Order Terus Mengalir
  7. Sikap Penting CMO Leasing Dalam Mencari Order
  8. Trik Jitu Mengolah Leaseback Kendaraan Bermotor

Pada intinya kita akan terasah dan bisa merasakannya pada saat kita terus berlatih dan berpraktek di lapangan. Karena ilmu yang diperoleh di lapangan lebih kaya dan memiliki dinamika yang sulit ditemukan pada buku-buku teori yang selalu menjabarkan kondisi ideal dan bagaimana seharusnya dilakukan. Tetapi pada kenyataannya kondisi di lapangan memiliki situasi yang berbeda-beda, tergantung dari situasi dan kondisinya.

Recommended For You

About the Author: Guntur Subing

Memiliki hobi tulis menulis dan mengelola blog. Moto; "Bersemangat dalam Pengembangan Diri dan Terus Belajar Sampai Akhir Hayat"