Cara Kerja Kolektor (Collector) Finance-Leasing-Perusahaan Pembiayaan Agar Sukses. Banyak orang yang merasa awam ketika mendengar kata kolektor (collector), namun sebagian besar telah memahami bahwa collector adalah juru tagih baik dari perusahaan perbankan maupun perusahaan pembiayaan atau leasing. Sebagian besar yang berhubungan dengan collector adalah nasabah yang bermasalah dengan angsuran kredit yang dijalaninya. Untuk memahami lebih dalam tentang cara kerja kolektor/collector finance atau cara kerja kolektor leasing /perusahaan pembiayaan maka akan coba saya ulas di bawah ini.
Seperti yang saya ungkapkan di atas bahwa sebagian besar nasabah yang berhubungan dengan collector adalah nasabah yang memiliki masalah dengan angsurannya. Ya, jika angsuran yang kita miliki lancar-lancar saja dan tidak ada masalah maka sangat jarang sekali collector akan menghubungi dan menagih angsuran. Karena kebanyakan yang berurusan dengan collector adalah mereka yang telat bayar angsuran atau yang telah lewat dari tanggal jatuh tempo pembayaran.
Dilansir dari beragam sumber, collector atau debt collector memang memiliki stigma tersendiri, seperti sifat kasar dan kurang sopan santun. Tetapi itu tidak sepenuhnya benar karena seperti kita ketahui secara umum bahwa sifat kasar itu sebagai bawaan untuk mengimbangi konsumen yang telat bayar justru lebih kasar dari pada yang menagih. Siapa yang tidak akan jengkel ketika diberi janji-janji palsu terus menerus.
Sebagai tugas tentu debt collector harus mampu dan memiliki skill untuk bisa menagih. Menagih juga tidak harus dengan cara kasar tetapi melalui pendekatan persuasif dan kelihaian dalam mempengaruhi nasabah nunggak. Melalui negosiasi dapat dijelaskan bahwa mereka memiliki kewajiban untuk membayar dan collector memiliki kewajiban untuk menagih.
Nah, untuk mengantisipasi ini pihak leasing memiliki trik untuk melakukan pendekatan secara persuasif kepada nasabah nunggak. Cara Kerja Kolektor (Collector) Finance-Leasing-Perusahaan Pembiayaan Agar Sukses mengikuti pembagian wilayah debt collector masing-masing. Langkah ini adalah upaya untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu debt collector memiliki beberapa tingkatan.
Mengenal Collector Menurut Level dan Tugasnya
Tak kenal maka tak sayang, begitulah pepatah lama mengatakan. Untuk itu perlu kiranya kita memahami tugas dan level masing-masing debt collector di perusahaan pembiayaan/leasing.
Desk Collector
Desk collector biasanya diberikan pada pihak perempuan yang memiliki tugas by phone untuk menelpon para nasabah yang mendekati tanggal jatuh tempo.
Dipasangnya karyawan wanita untuk tugas ini adalah sebagai penyejuk suasana. Dikarenakan atau kemungkinan suara perempuan lebih halus dan dapat menurunkan tensi di tengah situasi yang mungkin saja panas. Dengan suara lembut dan bicara sopan santun diharapkan nasabah tidak merasa seperti ditagih.
Fungsinya adalah pengingat atau mengingatkan para nasabah bahwa angsuran mereka sebentar lagi akan jatuh tempo, dengan demikan nasabah ada waktu untuk mempersiapkan kewajiban membayar angsurannya. Ini adalah salah satu cara preventif supaya nasabah tidak telat membayar.
Juru Tagih (Field Collector)
Inilah yang selama ini disebut sebagai collector. Karena mereka benar-benar menagih dan mengunjungi rumah konsumen. Jika tidak mengunjungi dan hanya menggunakan handphone maka tingkat keberhasilannya kurang meyakinkan dan juga tugas itu telah dijalankan sepenuhnya oleh Desk Collector.
Mereka mengunjungi rumah nasabah yang menunggak dan melakukan pendekatan secara persuasif. Dengan mengunjungi langsung rumah nasabah maka memberikan pengaruh psikologis kepada nasabah yang menunggak. Biasanya saling kenal mengenal jika pertama kali dan saling memberikan solusi, karena collector adalah konsultan untuk menjembatani segala kesulitan yang dialami oleh nasabah dengan perusahaan pembiayaan. Sebagai konsultan tentu yang dicari adalah solusi yang terbaik.
Rentang waktu penanganan dari Field Collector bisa 1-30 hari keterlambatan pembayaran angsuran. Mereka memiliki waktu 30 hari untuk menyelesaikan setiap nasabah yang menunggak. Biasanya pada akhir-akhir bulan sebelum closing para collector disibukkan dengan keluar ke areal tagihnya masing-masing.
Tetapi rentang waktu itu tidak kaku seperti yang saya tuliskan diatas, bisa 1-30 hari keterlambatan, bisa juga langsung 31-90 hari keterlambatan. Tergantung dari kebijakan masing-masing leasing. Dan untuk rentang waktu itu penyebutan untuk masing-masing collector berbeda-beda. Ini dugunakan untuk memberikan keluasan waktu dan wilayah tagih masing-masing collector sehingga konsentrasi penagihan bisa fokus pada nasabah yang bermasalah sesuai dengan klasifikasinya.
Rhenium/ Remedial (RE)
Seperti yang disebutkan di atas bahwa untuk rentang waktu penagihan nasabah menunggak disesuaikan dengan klasifikasi waktu. Untuk Field Collector (FC) biasanya diberikan waktu 1-30 hari tunggakan. Untuk RE memiliki wilayah tagih untuk konsumen yang menunggak pada waktu 31-60 hari. Jika ada nasabah menunggak yang tidak mampu ditangani oleh FC maka nasabah itu akan diserahkan dengan RE. RE yang akan mem-follow up nasabah yang menjadi tanggung jawabnya tersebut.
Setelah memasuki masa ini biasanya kebijakan dari leasing adalah nasabah tidak bisa lagi membayar secara online baik melalui ATM, transfer bank, kantor pos, maupun alfamart dan indomaret. Karena sistem pembayaran nasabah yang bersangkutan sudah terblokir. Untuk memuluskan kembali adalah dengan membuka blokir. Untuk membuka blokir melalui pembayaran secara langsung berupa angsuran dua bulan, membayar denda dan biaya blokir. Semua telah tersistem melalui sistem yang dikuasai oleh Kepala RE (Head).
Repossession /Repurchase Agreement (REPO)
Ini adalah tugas berat yang harus dihadapi. Tetapi pada umumnya semakin lama semakin mengerucut atau semakin lama semakin sedikit nasabah yang ditangani pada rentang waktu.
Untuk tugas REPO adalah nasabah yang menunggak di atas 60 hari. Disini, alternatif yang dilakukan adalah nasabah diwajibkan untuk melakukan pembayaran 3 x angsuran ditambah denda dan pembukaan pemblokiran. Artinya tanggung jawab nasabah yang bersangkutan sudah semakin menumpuk.
Alternatif lain adalah pelunasan atau kendaraan akan ditarik. Tergantung dari negosiasi yang dilakukan oleh petugas dengan nasabah. Tentu saja mencari jalan terbaik sehingga tidak ada yang dirugikan dari semua aktivitas yang terjadi.
Juru Sita (Remedial Collector)
Setelah jangka waktu yang ditetapkan juga tidak memberikan hasil yang maksimal maka langkah terakhir untuk menghadapi nasabah menunggak adalah dengan menyita kendaraan yang menjadi objek fidusia. Untuk melakukan penyitaan ini bisa menggunakan collector internal perusahaan dan bisa juga dari eksternal perusahaan. Tergantung dari kerumitan nasabah yang dihadapi.
Jika internal perusahaan tidak mampu untuk melakukan penyitaan objek yang akan dieksekusi maka bisa diserahkan kepada pihak luar. Untuk komisi disesuaikan dengan kesepakan bersama antara pihak leasing dengan eksekutor. Mengingat beratnya resiko yang akan dihadapi dan terdapat banyak kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di lapangan.
Bagaimana Caranya Agar Menjadi Kolektor Handal?
Setelah mengenal beberapa tingkatan tugas dari kolektor maka langkah selanjutnya adalah bagaimana secara teknis agar menjadi kolektor yang handal dan sukses di dunia perbankan maupun leasing.
Membangun image
Seperti dikemukakan pada awal artikel ini bahwa kebanyakan masyarakat menilai bahwa kolektor itu menyeramkan dan berperilaku kasar. Image ini harus diubah dengan membangun persepsi bahwa kolektor merupakan pihak yang bisa dijadikan konsultan untuk memberikan solusi dari permasalahan yang terjadi.
Penilaian ini dapat dilihat dari penampilan dari pakaian yang sopan, negosiasi yang mengedepankan jalan keluar, performance yang menunjukkan bahwa kita adalah orang kantoran yang berpenampilan menarik. Sikap sopan yang mengedepankan pendekatan secara persuasif seperti menyapa dan humble terhadap orang-orang yang berkaitan dengan nasabah.
Seperti bermain atau bergurau dengan anaknya dan menyentuh pendekatan secara personal kepada nasabah. Berbicara tentang prospek bisnis dan rencana kedepan. Kita tidak harus ke inti persoalan, tetapi ada banyak pembahasan yang dapat kita ambil sebelumnya.
Setelah dirasa waktu yang tepat untuk berbicara masalah angsuran itulah saatnya untuk berbicara lebih serius dan santai. Sehingga nasabah dan kita masing-masing merasa nyaman dengan obrolan yang singkat itu. Untuk apa yang ingin dibicarakan tentu anda yang lebih memahami dari pada saya, karena situasi di lapangan, anda lebih memahaminya.
Membangun hubungan dengan nasabah
Membangun hubungan dengan nasabah bukan hanya hak mutlak dari seorang marketing dan sales. Tetapi hubungan baik dengan nasabah bisa juga dibangun oleh kolektor. Sebelum terlalu larut tentu kita harus memahami dahulu apa tugas dan fungsi kita. Hak dan kewajiban sebagai seorang kolektor dan hak serta kewajiban dari nasabah. Artinya, bagaimana kita akan menjadi konsultan jika kita tidak memahami seluk beluk dan prosedur yang ada di perusahaan.
Semisal, tugas mengingatkan dan menjemput angsuran juga merupakan bentuk hubungan baik. Ada nasabah yang percaya dengan kolektor untuk menjemput angsuran di rumahnya. Tetapi hubungan baik ini jangan sampai dirusak dengan melakukan lapping angsuran. Banyak kolektor yang terjebak karena memakan uang angsuran nasabah yang telah percaya pada dirinya. Kolektor memiliki kewenangan untuk menjemput angsuran dengan Tanda Terima Sementara (TTS), jika ini tidak sampai disetor maka akan berakibat fatal. Kepercayaan nasabah dan perusahaan akan menurun karena kelakuan kita sendiri.
Strategi jemput bola ini adalah untuk meminimalisir terjadinya perubahan keinginan nasabah. Tadinya ingin bayar tetapi karena ada keperluan lain maka dialihkan. Berbeda ketika ia berjanji membayar dan uang telah disiapkan, serta merta kita diminta untuk mengambil angsuran maka jangan tunda lagi, karena situasi yang terjadi belumlah pasti. Dengan adanya hubungan baik itu, mudah-mudahan memberikan rezeki lebih yang kita tidak ketahui.
Kemampuan teknis dan analisis
Untuk teknis di lapangan beserta analisis setiap kejadian kita bisa koordinasikan dengan senior atau head collector. Karena mereka memahami situasi-situasi tertentu yang belum kita pahami. Karena senior dan head collector adalah orang-orang yang berpengalaman dan telah lama malang melintang di dunia tagih menagih. Tentu mereka memiliki trik-trik khusus bagaimana caranya menagih yang efektif.
Lembar kontrol yang diberikan oleh head collector hendaknya menjadi panduan kita untuk melangkah agar tidak melenceng dari fokus tujuan yang ingin kita capai. Karena dengan performance yang kita miliki maka bukan hanya gaji pokok yang diterima tetapi kita juga mendapatkan bonus insentif yang lumayan.
Penutup
Tidak semua orang memiliki kemampuan menagih utang. Di samping memiliki pengetahuan yang luas tentang psikologi dalam menagih utang, seorang kolektor harus memiliki mental baja, siap tarung dan harus siap dalam kondisi apapun dan situasi-situasi yang menegangkan. Untuk itu, seorang kolektor adalah orang yang terpilih dan memiliki jaminan untuk sukses di masa depan.
Untuk edisi pembahasan tentang kolektor saya bagi dalam artikel berikut:
- Cara Kerja Kolektor (Collector) Finance-Leasing-Perusahaan Pembiayaan Agar Sukses
- Kiat Sukses Menagih Hutang Dengan Telpon, Email, WhatsApp dan SMS
- Tips Desk Collection Menagih Hutang Melalui Telepon
- Tips Sukses Menjadi Kolektor/Debt Collector Bank, Leasing dan Sektor Bisnis Lainnya
- 10 Tips Menjadi Kolektor (Debt Collector) yang Mengagumkan
Tulisan Cara Kerja Kolektor (Collector) Finance-Leasing-Perusahaan Pembiayaan Agar Sukses di atas adalah hasil wawancara yang penulis rangkum dari beragam pengalaman para kolektor, terutama yang bekerja di sektor pembiayaan atau leasing.
Mudah-mudahan artikel Cara Kerja Kolektor (Collector) Finance-Leasing-Perusahaan Pembiayaan Agar Sukses ini dapat membantu dan memberikan gambaran tentang Cara Kerja Kolektor Leasing atau Finance yang Handal dan Profesional.